Tapi aku harus tetap tegar dengan semua ini. Setelah kepergianmu, aku menyadari betapa aku mencintaimu. Setelah kepergianmu, kamu merampas semua cinta dan kebahagiaan yang kupunya, melarikan ke tempat asing yang justru tak tahu dimana keberadaannya. Siksaanmu begitu besar untukku, dan aku terlalu lemah untuk mendapatkan cobaan ini, aku begitu

Cerpen Cinta – Kisah yang paling bosor makan diangkat menjadi sebuah cerita pendek adalah cerpen gelojoh. Cerpen ini akan mengutamakan cerita pelalah sang tokoh penting dengan ending yang dibuat sedemikian menarik di adegan akhir. Beberapa konflik kali akan dimunculkan. Cerpen adalah sebuah karya sastra yang penokohannya hanya berfokus pada suatu orang serta tinggi ceritanya yang hanya sedikit. Rata-rata cerpen ditulis dengan tema perorangan seperti mana kisah sehari-hari atau tambahan pula kisah pribadi. Cerpen dengan tema majuh ditujukan lakukan penggemar karya jasad dari umur 15-20 tahun. Karena cerpen caruk ini mengandung cerita yang membawa narasi percintaan remaja. Neko-neko Cerpen Besar perut 1. Cerpen Cinta Romantis 2. Cerpen Cinta Sedih 3. Cerpen Cinta Segitiga sama 4. Cerpen Cinta Pertama 5. Cerpen Cinta Islami Macam-macam Cerpen Majuh Cerpen cangap sendiri dibagi kembali menjadi beberapa bagian tema yang bisa dijadikan referensi bagi yang mau membacanya. Varietas-keberagaman cerpen cinta ini mengandung inti narasi nan berbeda plong setiap bagiannya. Merujuk pada cerpen sendiri, sudah pasti isi dari cerpen rajin ini akan dibuat padat serta menarik dari segi ceritanya. Berikut ini yaitu beberapa jenis cerpen cinta yang akan dibahas. 1. Cerpen Comar Romantis Cerpen Bosor makan Sentimental Sesuai dengan namanya cerita ini mengisahkan sebuah cerita romantis anak muda. Biasanya macam cerpen begitu juga ini banyak disukai, karena kisahnya yang manis dan romantis. Sama dengan paradigma cerpen berikut Perawan mungil itu turut kedalam sekolah barunya. Dengan tustel yang terampai di lehernya serta tas di punggungnya. Amoi itu tetap berjalan sekali lalu mengecap bilang orang yang masuk bersama dirinya. Benda yang ia cari dari tadi pun ditemukannya. Gadis itu mencari namanya di gawang mading itu dan menemukannya. Baca Pun Contoh Cerpen Romantis 7-A Allirania Westora Lalu dia memperhatikan satu persatu nama teman nan berada di kelasnya hingga ia berhenti di satu tera. Zidan Malvianer Minus sadar, ia tersenyum saat melihat nama itu. Lira melanglang kembali serempak berburu kelasnya. Saat membias, sonder ingat ia menabrak seseorang yang menyebabkan anda terjungkal ke pantat berbarengan menatap ke sisi hamba allah yang menabraknya. Lira terpaku saat orang itu menjengukkan tangannya untuk menolong. “Maaf, tadi gue gak liat jalan.” Lira tetapi diam berbarengan menatap makhluk itu yang sekarang memaksanya untuk pulang ingatan. “Anak plonco?” Lira memperhatikan style orang di hadapannya itu dalam diam. Headphone, ransel serta kupluk nan warnanya semua hitam. “Kelas berapa.?” Lira menatap mata khalayak nan berada di hadapannya. Mengalihkan perhatiannya dari penampilan bani adam itu. “Nama lo?” Lira terperanjat. Orang itu menatap Lira lembut sambil menunggu jawaban Lira. “Li..Lira.” Balasannya suara tanah lapang itu keluar dari mulut Lira. Walaupun dengan cemas dan sedikit menggigil. “Ooh, nama lo Lilira. Gue Genta. Inferior 11 IPA 2. Udah milih mau ekskul barang apa? “Enggak Lilira tapi Lira. Inferior 10 Bahasa 1. Hmm.. Mana tahu fotografi, kak.” Lira tanpa pulang ingatan tersenyum sambil menyembunyikan raut merah di wajahnya. “Oke. Gue rebut dulu ya, Lira. Sorry, udah cak bagi lo jatoh tadi. Bye.” Lira menatap Bel nan bepergian menjauh melewatinya dengan senyuman yang tersungging di bibirnya. “Namanya Genta.” gemam Lira. Lira berjalan turut ke dalam kelasnya dan menemukan palagan nihil di pojok belakang kelasnya. Engkau mengambil tempat di sana dan melepas pemotret nan terjemur di lehernya tadi. “Hai, gue boleh duduk disini?” Lira mencugat dan menatap merek yang tertera di name tag seragam cowok itu. “Dapat. Salam kenal, Zidan.” 2. Cerpen Cinta Terharu Cerpen Cinta Sedih Farik dengan cerpen sebelumnya kisah yang satu ini tak mencerminkan keromantisan. Justru mengistimewakan kisah yang terbilang sedih. Begitu juga ini kamil cerpennya Aku menyanyikan lagu It Will Rain peruntungan Bruno Mars sambil memandangnya di tengah cafe. Duduk di tempat favoritnya dengan pesanan nan setolok setiap harinya. Dia doyan lagu ini. Karena itu anda selalu tersenyum memandang lurus ke depan dan adakalanya berdendang. Bagian terbaiknya, dia majuh turut meratus di bagian reffrain. Maka dari itu, suaraku cangap agak kupelankan semoga aku dapat mendengar suara indahnya. Gadis ini kehabisan penglihatannya setahun yang lalu. Itu nan kutahu. Dan setelahnya, aku mengajaknya ke cafe ini dan mendengarkanku bernyanyi. Yeah, aku ingin menciptakan menjadikan dirinya menjadi milikku hanya.. “Sering, kamu disini. Kita pulang ya,” ..Itu enggak mungkin. Koteng lelaki menghampirinya nan ku tahu bernama Adly, ternyata sira tunangannya. Sehabis aku menemukannya di taman dan mengajaknya ke cafe, pada hari itu pula hatiku patah detik melihat kenyataannya. 3. Cerpen Cinta Segitiga Cerpen Cinta Segitiga sama Mencintai seseorang yang sudah lalu menjadi milik orang lain itu memang menyakitkan. Sebagai halnya cerpen cinta segitiga sama ini Aku melihatnya selalu. Di medan itu, bersama orang yang sama. Indira Rayana Gadis. Seorang cewek yang menjadi idola di kampus dan sering aku pandangi dari kejauhan. “Hai sayang,” No. Itu tak panggilannya terhadapku. Lain juga suaraku nan memanggil dirinya. Itu suara Agna, inai Raya yang selama setahun ini menemani hari-hari gadis itu. Bagiku, saat dimana Raya memanggil namaku adalah kepelesiran semu. Aku hanyalah bayang-bayang Raya. Aku bukan pernah dianggap terlalu berarti di vitalitas Raya. Hanya berusaha cak acap cak semau disaat beliau pelir. “Arich, boleh bantuin lubang engga?” Aku tetapi tersenyum jikalau Raya sudah menghampiriku dengan wajah puppy facenya yang unik. Raya selalu menclok padaku jika dia butuh sesuatu. Dan aku, cuma bisa menuruti semua maunya. Raya menangis. Kali ini Agna tidak menimbangi pesan singkatnya. Raya berdasar di pundakku dengan isakan yang masih terdengar di telingaku. “Gua tekor apa, rich? Agna selalu aja ki berjebah gitu. Dia anggep gorong-gorong ada gak sih, dia anggap korok tabo bukan sih.” racaunya spontan mengusap air mata yang berputar di pipinya. Andal saja. Aku sudah cak hendak membuat tanda di pipi Agna saat ini. Dia enggak berhak membuat Raya menangis seperti ini. “Andai, Agna seperti elo, Rich. Boleh jadi air mata sialan ini tidak akan keluar berpokok ain liang.” Deg. Raya andai kamu tau. Aku engga akan biarin kamu nangis berkecukupan gini. “Aku tetapi mau kamu tau, kalo sejauh 2 masa ini perasaan itu ada. Selalu merecup tanpa aku sadari. Selalu berpendar jika ia di dekatku.” Dia remang disana. Dengan wajah yang pengecut. Aku tau. Keputusan yang aku buat boleh mengapalkan dampak osean. Dan itu terlihat di matanya. Kekecewaan nan ki akbar. Aku merem mata sejenak sembari menyerobot ludah yang mengganjal di halkum. Aku siap. Apapun itu. Apapun jawaban di sikapnya, aku siap menerima resikonya. Baca Juga Cerita Mambang 4. Cerpen Besar perut Pertama Cerpen Buruk perut Pertama Terpesona untuk permulaan kalinya memang terasa aneh dan pelalah membuat dalaman deg-degan. Setiap hamba allah pasti mengalami caruk pertama, tapi entah kapan rasa itu tumbuh. Sama dengan cerita cak acap pertama berikut ini Bian ini teman sekelasku di SMP. Dulu, kami tidak terlalu intim sebatas akhirnya penanggung jawab kelasku menunggalkan siswa-siswi dalam satu meja. Detik itu aku berkenalan dengan Bian. Bian itu dulu bukan sama sekarang. Tingginya dulu sepantaran denganku. Namun, saat kelas bawah 8 engkau masuk ekskul voly dan detik itu aku menyadari, Bian telah menjelma menjadi cowok macho dan kharismatik di mataku. Bian bukan sama dengan Arjuna dalam pentolan pewayangan yang serba sempurna. Bian hanyalah Bian. Dengan segala kehangatan dan kekonyolannya nan kadang diluar wajar. Bian enggak pernah mau disamakan dengan most wanted di sekolah. Meski aku terkadang suka melihat beberapa siswi menahan nafas saat melihat Bian, tapi Bian lain peduli. Dia sekadar mau menjadi dirinya koteng. Entah sejak bilamana perasaanku pada Bian merecup. Yang jelas, tiap aku berdekatan dengannya degupan jantungku gelojoh lebih cepat dan pipiku yang merona biram. Menyatakan perasaanku? Sama sekali tidak pernah terfikir internal benakku untuk bilang suka’ atau bahkan sayang’ sreg Bian. Hanya satu nan kusyukuri, aku dapat melihat sorot alat penglihatan teduhnya dan terkadang senyum manis dengan lesung pipit di kedua pipinya terbingkai luhur di wajahnya. “Na, pulang sekolah nonton marilah.” ucapnya. Aku tersadar berusul lamunan panjangku selama Bian menonton Gladys latihan. Deg. Dadaku berdegup lebih cepat. Bian memang adv amat dekat denganku. Hampir semua kegiatannya ia lewati bersamaku. Tapi, mengapa ajakannya kali ini berefek besar pada jantungku? Baca Juga Cerita Hikayat 5. Cerpen Cinta Islami Cerpen Cinta Islami Dua insan yang terbawa sekadar setia ingin mempertahankan keteguhan imannya. Hal tersebut membuat keduanya memanjakan dalam diam sampai akhirnya waktu nan mempersatukan. Inilah teoretis cerpen gegares yang islami Santriwan dan santriwati mulai berdatangan ke pesantren. Dengan membawa tas segara untuk bekal mereka selama ki berjebah disana. Beberapa ustad dan ustadzah terpandang menyambut mereka dengan senyuman hangat. Salam dan sapa terdengar bersambutan dari mereka sehingga pelataran pintu setakat halaman pesantren penuh dengan para santri. Bersamaan dengan para santri yang baru ikut. Hari itu, gadis dengan kerudung biru menatap gerbang pesantrennya dengan getaran awak nan lumayan kencang. Baru pertama kali beliau meluluk pesantren dan mungkin ini anda harus dahulu terpisah dengan keluarganya. Baginya, ini adalah camar duka pertama siapa berjarak berusul orang tuanya. Dan, pertama kalinya ia merasakan sekolah khusus selam seperti ini. Tas yang dibawanya lumayan osean hingga ia lumayan kesusahan membawanya. Sampai sebuah tangan menahan tasnya dan sekali lagi membuatnya berpaling. Seorang santriwan menatap tas besarnya habis mengambil alih pegangan tas yang sudah terlepas dari tangan gadis itu. “Santriwati baru, ya? Di kamar mana?” Cak bertanya santriwan yang masih belum dijawab oleh gadis itu. Gadis itu akhirnya merunduk malu detik santriawan di hadapannya tersenyum lebar. “Kamar Khadijah, akhi.” Jawabnya pelan. Santriwan itu berjalan dengan menenteng dua tas di antara kedua tangannya. Matanya menatap lurus ke sebelah jalan tanpa menoleh ke arah amoi yang berjalan dengan malu di belakangnya. Gadis itu menatap punggung santriwan yang membantunya. Punggung besar individual pria itu barulah permulaan bisa jadi dilihatnya. Keluarganya sahaja beranggotakan pemudi karena figur seorang ayah sudah lama meninggal. Santriwan itu berbelok dan menghadap gerbang kamar santriwati. Langkahnya terhenti dan melongok ke sebelah gadis nan masih melanglang dengan menyerah. Sebatas akhirnya pejabat gadis itu melanggar dada santriwan yang sudah melulum senyum. “Afwan Akhi. Saya tidak lihat tadi.” Ucap gadis itu cepat. Santriwan itu tersenyum renik. “Nama ukhti siapa?” Tanya santriwan itu pelan. Gadis itu start kesulitan menyembunyikan rona merah di wajahnya. Sembari mewakili tas besarnya, gadis itu perlahan mengangkat kepalanya hingga matanya bertemu dengan mata santriwan itu. “Cap saya Naira, Akhi.” Ujar gadis itu pelan. “Nama saya Ali, Ukhti.” Balas santriwan itu. Debaran itu mulai unjuk diiringi dengan rasa menghangat di hati keduanya. Senyuman yang tersungging silih berbalas. Dengan mata yang memandang malu-malu, keduanya ubah menahan senyuman yang semakin gempal. Itulah sejumlah spesies dan penjelasan cerpen rajin yang dapat dijadikan teks nan ringan dan menyenangkan hati. Cerpen cangap akan menimbulkan kesan mendalam cak bagi pembacanya. Sesuai dengan tema yang dibawakan. Pembaca akan hanyut dengan cerpen majuh nan dikarang oleh sang penulis dan terpukau akan suasananya. Terutama jikalau cerpen cinta itu dibawakan dengan baik dan penyampaiannya cerita yang bukan berpiuh. Cerpen Cinta
CerpenCinta Ini Menyakitkan 10/30/2015 Cinta, suatu kata yang tak asing bukan? Hampir semua orang pasti tahu apa itu cinta. Kata yang paling indah bila diucapkan yang mengandung makna begitu besar dan memiliki sejuta rasa yang beraneka ragam. Bicara soal cinta pasti kita pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.
Cerpen Cinta – Kisah yang paling sering diangkat menjadi sebuah cerita pendek adalah cerpen cinta. Cerpen ini akan mengutamakan kisah cinta si tokoh utama dengan ending yang dibuat sedemikian menarik di bagian akhir. Beberapa konflik mungkin akan dimunculkan. Cerpen adalah sebuah karya sastra yang penokohannya hanya berpusat pada satu orang serta panjang ceritanya yang hanya sedikit. Biasanya cerpen ditulis dengan tema perorangan seperti cerita sehari-hari atau bahkan kisah pribadi. Cerpen dengan tema cinta ditujukan untuk penggemar karya fisik dari umur 15-20 tahun. Karena cerpen cinta ini mengandung cerita yang membawa kisah percintaan remaja. Macam-macam Cerpen Cinta Cerpen cinta sendiri dibagi lagi menjadi beberapa bagian tema yang bisa dijadikan referensi bagi yang ingin membacanya. Jenis-jenis cerpen cinta ini mengandung inti cerita yang berbeda pada setiap bagiannya. Merujuk pada cerpen sendiri, sudah pasti isi dari cerpen cinta ini akan dibuat padat serta menarik dari segi ceritanya. Berikut ini adalah beberapa jenis cerpen cinta yang akan dibahas. 1. Cerpen Cinta Romantis Cerpen Cinta Romantis Sesuai dengan namanya cerita ini mengisahkan sebuah kisah romantis anak muda. Biasanya jenis cerpen seperti ini banyak disukai, karena kisahnya yang manis dan romantis. Seperti contoh cerpen berikut Gadis mungil itu masuk kedalam sekolah barunya. Dengan kamera yang tergantung di lehernya serta tas di punggungnya. Gadis itu tetap berjalan sembari memperhatikan beberapa orang yang masuk bersama dirinya. Benda yang ia cari dari tadi pun ditemukannya. Gadis itu mencari namanya di papan mading itu dan menemukannya. Baca Juga Contoh Cerpen Romantis 7-A Allirania Westora Lalu dia memperhatikan satu persatu nama teman yang berada di kelasnya hingga ia berhenti di satu nama. Zidan Malvianer Tanpa sadar, ia tersenyum saat melihat nama itu. Lira berjalan kembali sambil mencari kelasnya. Saat berbelok, tanpa sadar ia menabrak seseorang yang menyebabkan ia terjungkal ke belakang sambil menatap ke arah orang yang menabraknya. Lira terpaku saat orang itu mengulurkan tangannya untuk menolong. “Maaf, tadi gue gak liat jalan.” Lira hanya diam sambil menatap orang itu yang sekarang memaksanya untuk bangun. “Anak baru?” Lira memperhatikan style orang di hadapannya itu dalam diam. Headphone, ransel serta kupluk yang warnanya semua hitam. “Kelas berapa.?” Lira menatap mata orang yang berada di hadapannya. Mengalihkan perhatiannya dari penampilan orang itu. “Nama lo?” Lira tersentak. Orang itu menatap Lira lembut sambil menunggu jawaban Lira. “Li..Lira.” Akhirnya suara pelan itu keluar dari mulut Lira. Meskipun dengan gugup dan sedikit gemetar. “Ooh, nama lo Lilira. Gue Genta. Kelas 11 IPA 2. Udah milih mau ekskul apa? “Bukan Lilira tapi Lira. Kelas 10 Bahasa 1. Hmm.. Mungkin fotografi, kak.” Lira tanpa sadar tersenyum sambil menyembunyikan raut merah di wajahnya. “Oke. Gue cabut dulu ya, Lira. Sorry, udah buat lo jatoh tadi. Bye.” Lira menatap Genta yang berjalan menjauh melewatinya dengan senyuman yang tersungging di bibirnya. “Namanya Genta.” gumam Lira. Lira berjalan masuk ke dalam kelasnya dan menemukan tempat kosong di pojok belakang kelasnya. Ia mengambil tempat di sana dan melepas kamera yang tergantung di lehernya tadi. “Hai, gue boleh duduk disini?” Lira mendongak dan menatap nama yang tertera di name tag seragam cowok itu. “Boleh. Salam kenal, Zidan.” 2. Cerpen Cinta Sedih Cerpen Cinta Sedih Berbeda dengan cerpen sebelumnya kisah yang satu ini tidak mencerminkan keromantisan. Justru menonjolkan kisah yang terbilang sedih. Seperti ini contoh cerpennya Aku menyanyikan lagu It Will Rain milik Bruno Mars sambil memandangnya di tengah cafe. Duduk di tempat favoritnya dengan pesanan yang sama setiap harinya. Dia suka lagu ini. Karena itu dia selalu tersenyum memandang lurus ke depan dan sesekali bersenandung. Bagian terbaiknya, dia selalu ikut bernyanyi di bagian reffrain. Maka dari itu, suaraku selalu agak kupelankan agar aku dapat mendengar suara indahnya. Gadis ini kehilangan penglihatannya setahun yang lalu. Itu yang kutahu. Dan setelahnya, aku mengajaknya ke cafe ini dan mendengarkanku bernyanyi. Yeah, aku ingin membuat dirinya menjadi milikku namun.. “Sayang, kamu disini. Kita pulang ya,” ..Itu tidak mungkin. Seorang lelaki menghampirinya yang ku tahu bernama Adly, ternyata dia tunangannya. Setelah aku menemukannya di taman dan mengajaknya ke cafe, pada hari itu pula hatiku patah saat melihat kenyataannya. 3. Cerpen Cinta Segitiga Cerpen Cinta Segitiga Mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain itu memang menyakitkan. Seperti cerpen cinta segitiga ini Aku melihatnya selalu. Di tempat itu, bersama orang yang sama. Indira Rayana Putri. Seorang gadis yang menjadi idola di kampus dan selalu aku pandangi dari kejauhan. “Hai sayang,” No. Itu bukan panggilannya terhadapku. Bukan juga suaraku yang memanggil dirinya. Itu suara Agna, pacar Raya yang selama setahun ini menemani hari-hari gadis itu. Bagiku, saat dimana Raya memanggil namaku adalah kebahagiaan semu. Aku hanyalah bayang-bayang Raya. Aku tidak pernah dianggap terlalu penting di kehidupan Raya. Hanya berusaha selalu ada disaat dia butuh. “Arich, bisa bantuin gua engga?” Aku hanya tersenyum jika Raya sudah menghampiriku dengan wajah puppy facenya yang khas. Raya selalu datang padaku jika dia butuh sesuatu. Dan aku, hanya bisa menuruti semua maunya. Raya menangis. Kali ini Agna tidak membalas pesan singkatnya. Raya bersandar di pundakku dengan isakan yang masih terdengar di telingaku. “Gua kurang apa, rich? Agna selalu aja kaya gitu. Dia anggep gua ada gak sih, dia anggap gua pacar bukan sih.” racaunya sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Jujur saja. Aku sudah ingin membuat tanda di pipi Agna sekarang. Dia tidak berhak membuat Raya menangis seperti ini. “Andai, Agna seperti elo, Rich. Mungkin air mata sialan ini tidak akan keluar dari mata gua.” Deg. Raya andai kamu tau. Aku engga akan biarin kamu nangis kaya gini. “Aku cuma mau kamu tau, kalo selama 2 tahun ini perasaan itu ada. Selalu tumbuh tanpa aku sadari. Selalu berpendar jika kamu di dekatku.” Dia berdiri disana. Dengan wajah yang kecewa. Aku tau. Keputusan yang aku buat bisa membawa dampak besar. Dan itu terlihat di matanya. Kekecewaan yang besar. Aku memejamkan mata sejenak sembari menelan ludah yang mengganjal di tenggorokan. Aku siap. Apapun itu. Apapun jawaban di sikapnya, aku siap menerima resikonya. Baca Juga Cerita Hantu 4. Cerpen Cinta Pertama Cerpen Cinta Pertama Jatuh cinta untuk pertama kalinya memang terasa aneh dan selalu membuat jantung deg-degan. Setiap orang pasti mengalami cinta pertama, tapi entah kapan rasa itu tumbuh. Seperti cerita cinta pertama berikut ini Bian ini teman sekelasku di SMP. Dulu, kami tidak terlalu dekat hingga akhirnya wali kelasku menyatukan siswa-siswi dalam satu meja. Saat itu aku berkenalan dengan Bian. Bian itu dulu tak setinggi sekarang. Tingginya dulu sepantaran denganku. Namun, saat kelas 8 dia ikut ekskul voly dan saat itu aku menyadari, Bian telah menjelma menjadi cowok macho dan kharismatik di mataku. Bian bukan seperti Arjuna dalam tokoh pewayangan yang serba sempurna. Bian hanyalah Bian. Dengan segala kehangatan dan kekonyolannya yang kadang diluar wajar. Bian enggak pernah mau disamakan dengan most wanted di sekolah. Meski aku terkadang suka melihat beberapa siswi menahan nafas saat melihat Bian, tapi Bian tidak peduli. Ia hanya mau menjadi dirinya sendiri. Entah sejak kapan perasaanku pada Bian tumbuh. Yang jelas, tiap aku berdekatan dengannya degupan jantungku selalu lebih cepat dan pipiku yang merona merah. Menyatakan perasaanku? Sama sekali tidak pernah terfikir dalam benakku untuk bilang suka’ atau bahkan sayang’ pada Bian. Hanya satu yang kusyukuri, aku dapat melihat sorot mata teduhnya dan terkadang senyum manis dengan lesung pipit di kedua pipinya terbingkai indah di wajahnya. “Na, pulang sekolah nonton yuk.” ucapnya. Aku tersadar dari lamunan panjangku selama Bian menonton Gladys latihan. Deg. Dadaku berdegup lebih cepat. Bian memang sangat dekat denganku. Hampir semua kegiatannya ia lewati bersamaku. Tapi, mengapa ajakannya kali ini berefek besar pada jantungku? Baca Juga Cerita Hikayat 5. Cerpen Cinta Islami Cerpen Cinta Islami Dua insan yang jatuh cinta namun tetap ingin mempertahankan keteguhan imannya. Hal tersebut membuat keduanya mencintai dalam diam sampai akhirnya waktu yang mempersatukan. Inilah contoh cerpen cinta yang islami Santriwan dan santriwati mulai berdatangan ke pesantren. Dengan membawa tas besar untuk bekal mereka selama berada disana. Beberapa ustad dan ustadzah tampak menyambut mereka dengan senyuman hangat. Salam dan sapa terdengar bersahutan dari mereka sehingga pelataran gerbang hingga halaman pesantren penuh dengan para santri. Bersamaan dengan para santri yang baru masuk. Hari itu, gadis dengan kerudung biru menatap gerbang pesantrennya dengan getaran tubuh yang lumayan kencang. Baru pertama kali ia melihat pesantren dan kali ini ia harus tinggal terpisah dengan keluarganya. Baginya, ini adalah pengalaman pertama kali berpisah dari orang tuanya. Dan, pertama kalinya ia merasakan sekolah khusus islam seperti ini. Tas yang dibawanya lumayan besar hingga ia lumayan kesusahan membawanya. Hingga sebuah tangan menahan tasnya dan juga membuatnya berpaling. Seorang santriwan menatap tas besarnya lalu mengambil alih pegangan tas yang sudah terlepas dari tangan gadis itu. “Santriwati baru, ya? Di kamar mana?” Tanya santriwan yang masih belum dijawab oleh gadis itu. Gadis itu akhirnya merunduk malu ketika santriawan di hadapannya tersenyum lebar. “Kamar Khadijah, akhi.” Jawabnya pelan. Santriwan itu berjalan dengan menenteng dua tas di antara kedua tangannya. Matanya menatap lurus ke arah jalan tanpa menoleh ke arah gadis yang berjalan dengan malu di belakangnya. Gadis itu menatap punggung santriwan yang membantunya. Punggung besar khas laki-laki itu barulah pertama kali dilihatnya. Keluarganya hanya beranggotakan perempuan karena figur seorang ayah sudah lama meninggal. Santriwan itu berbelok dan menuju gerbang kamar santriwati. Langkahnya terhenti dan menoleh ke arah gadis yang masih berjalan dengan menunduk. Hingga akhirnya kepala gadis itu menabrak dada santriwan yang sudah mengulum senyum. “Afwan Akhi. Saya tidak lihat tadi.” Ucap gadis itu cepat. Santriwan itu tersenyum lembut. “Nama ukhti siapa?” Tanya santriwan itu pelan. Gadis itu mulai kesulitan menyembunyikan rona merah di wajahnya. Sembari mengambil alih tas besarnya, gadis itu perlahan mengangkat kepalanya hingga matanya bertemu dengan mata santriwan itu. “Nama saya Naira, Akhi.” Ucap gadis itu pelan. “Nama saya Ali, Ukhti.” Balas santriwan itu. Debaran itu mulai muncul diiringi dengan rasa menghangat di hati keduanya. Senyuman yang tersungging saling berbalas. Dengan mata yang memandang malu-malu, keduanya saling menahan senyuman yang semakin lebar. Itulah beberapa macam dan penjelasan cerpen cinta yang dapat dijadikan bacaan yang ringan dan menyenangkan hati. Cerpen cinta akan menimbulkan kesan mendalam bagi pembacanya. Sesuai dengan tema yang dibawakan. Pembaca akan hanyut dengan cerpen cinta yang dikarang oleh si penulis dan terbawa akan suasananya. Terutama jika cerpen cinta itu dibawakan dengan baik dan penyampaiannya cerita yang tidak berbelit. Cerpen Cinta Cerpen| Cinta dan Pernikahan yang Dibayangkan "Gak ada yang salah dengan cinta, Za." "Hatiku masih sakit Nit." "Aku tahu Za, di caci maki di depan banyak orang sementara kamu tidak melakukan apa yang dituduhkan bahkan tidak tahu apa yang terjadi itu memang sangat menyakitkan." "Tapi, semua itu adalah resiko pekerjaan, kamu harus bisa Hallo Sobat RT! Bagi kalian yang suka dengan cerita-cerita romantis dan mengharukan, tentu tidak boleh melewatkan cerpen yang satu ini. Cerpen yang berjudul "Mawar Hitam" ini menjadi salah satu contoh cerpen tentang cinta paling romantis dan mengharukan yang pernah "Mawar Hitam" ini ditulis oleh seorang penulis yang cukup terkenal di Indonesia, yaitu Tere Liye. Cerita ini menceritakan tentang kisah cinta dua remaja yang saling mencintai namun harus berpisah karena berbagai halangan dan rintangan yang Utama dalam Cerpen "Mawar Hitam"1. AlifAlif merupakan karakter utama dalam cerpen "Mawar Hitam". Ia adalah seorang remaja yang tampan, pintar, dan juga berbakat dalam bidang musik. Alif jatuh cinta pada seorang gadis bernama Dinda yang dikenalnya di sebuah pesta ulang tahun adalah sosok yang sangat romantis dan perhatian pada Dinda. Ia selalu berusaha membuat Dinda tersenyum dan merasa bahagia. Namun, rintangan yang ada membuat hubungan mereka harus berakhir dengan perpisahan yang DindaDinda adalah seorang gadis yang cantik, cerdas, dan juga berbakat dalam bidang fotografi. Ia jatuh cinta pada Alif karena kepribadiannya yang romantis dan perhatian. Namun, Dinda harus menghadapi berbagai rintangan yang membuat hubungan mereka harus berakhir dengan adalah sosok yang tangguh dan kuat. Ia selalu berusaha untuk tetap tegar meskipun harus merasakan kesedihan karena harus berpisah dengan Alif. Dinda juga merupakan sosok yang sangat mencintai Alif dan rela melakukan segala hal untuk Romantis dan Mengharukan dalam Cerpen "Mawar Hitam"1. Pertemuan Pertama Alif dan DindaPertemuan pertama Alif dan Dinda terjadi di sebuah pesta ulang tahun temannya. Saat itu, Alif melihat Dinda dan langsung tertarik padanya. Ia pun berusaha untuk mendekati Dinda dan akhirnya berhasil mendapatkan nomor itu, Alif dan Dinda semakin dekat dan akhirnya jatuh cinta pada satu sama lain. Mereka menghabiskan waktu bersama dan saling menyayangi satu sama Rintangan yang AdaHubungan Alif dan Dinda harus dihadapkan pada berbagai rintangan. Salah satu rintangan yang paling besar adalah orangtua Dinda yang tidak menyetujui hubungan mereka. Orangtua Dinda menginginkan Dinda untuk menikah dengan pria yang sudah dipilihkan oleh ini membuat Alif dan Dinda harus merahasiakan hubungan mereka dan hanya bertemu secara diam-diam. Namun, rintangan lain juga muncul seperti jarak yang memisahkan mereka dan juga persaingan dalam bidang musik dan Perpisahan yang MenyakitkanSetelah melalui berbagai rintangan, Alif dan Dinda harus menghadapi perpisahan yang menyakitkan. Hal ini terjadi karena Dinda harus menuruti keinginan orangtuanya untuk menikah dengan pria yang sudah dipilihkan oleh sangat sedih dan kecewa dengan keputusan Dinda. Namun, ia memilih untuk melepaskan Dinda dan membiarkannya mengejar kebahagiaannya. Meskipun perpisahan itu sangat menyakitkan, Alif dan Dinda tetap saling mencintai dan mengenang kenangan indah yang pernah mereka jalani yang Terkandung dalam Cerpen "Mawar Hitam"1. Kesetiaan dalam CintaCerpen "Mawar Hitam" mengajarkan tentang kesetiaan dalam cinta. Meskipun Alif dan Dinda harus berpisah, mereka tetap saling mencintai dan mengenang kenangan indah yang pernah mereka jalani bersama. Mereka juga selalu berusaha untuk tetap setia pada perasaan masing-masing meskipun harus menghadapi berbagai rintangan dan Kompromi dalam HubunganHubungan Alif dan Dinda juga mengajarkan tentang pentingnya kompromi dalam hubungan. Meskipun mereka harus menghadapi berbagai rintangan dan halangan, mereka selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan saling menghargai pendapat Tegar dalam Menghadapi RintanganCerpen "Mawar Hitam" juga mengajarkan tentang pentingnya tegar dalam menghadapi rintangan. Alif dan Dinda harus menghadapi berbagai rintangan yang membuat hubungan mereka harus berakhir dengan perpisahan. Namun, mereka tetap tegar dan kuat meskipun harus merasakan kesedihan dan tadi cerita mengenai "Mawar Hitam", contoh cerpen tentang cinta paling romantis dan mengharukan. Cerita ini mengajarkan banyak nilai-nilai yang penting dalam kehidupan, seperti kesetiaan, kompromi, dan juga kekuatan dalam menghadapi jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
Airmatanya turut jatuh. Nafasnya rasa berat. Ariana melutut di kaki Hilman. "Aku minta maaf. Aku tak tahu Cik Yah dah pergi. Aku tak tahu aku minta maaf Hilman.". Bersungguh-sungguh Ariana minta maaf. Kalaulah dia mampu untuk menghentikan derita Hilman, dia sanggup buat apa saja. Apa saja.
Cerpen Karangan Sarah AuliaKategori Cerpen Cinta Pertama, Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 13 October 2017 Namaku Ulfa, aku lahir di Jakarta, 19 Oktober 1997 aku adalah anak tunggal dari keluarga yang memiliki usaha dibidang properti yang cukup besar di Indonesia. Kedua orangtuaku sudah berpisah sejak aku berumur 10 tahun, sejak saat itu aku tinggal bersama dengan bundaku meski aku tinggal bersama dengan bunda namun aku masih bisa dan masih sering bertemu dengan ayah. Saat itu aku sempat merasa bahwa kehidupan tak pernah adil padaku karena aku tak pernah bahagia, tak pernah aku rasakan kasih sayang yang utuhnya dari kedua orangtuaku aku pernah berkata pada mereka “Aku ini anak kalian mengapa kalian tak pernah ada wantu untukku, tapi entah mengapa setiap kali aku marah aku tak kuasa berkata seperti itu pada mereka mungkin karena mereka adalah orangtua yang telah merawat dan membesarkan aku. Hari berlalu begitu cepat tak terasa waktu begitu cepat berjalan aku mulai beranjak dewasa. Kini hariku mulai berwarna karena kini aku mengenal seseorang yang dapat membuatku tersenyum dan tertawa saat bersama dia. Dia bernama Muhammad Sulung, entah mengapa saat bersama dengannya aku merasa nyaman aku juga merasa bahagia bersama dengannya setiap kali bersama dengannya aku selalu merasa tak pernah ada masalah selama ini. Meskipun kenyataannya masalah di hidupku sangat banyak dan itu membuatku tidak pernah bahagia, namun semejak mengenal dia aku merasa dia bisa menjadi tempatku bersandar aku sempat bertemu dengannya di taman sekolah pertemuan yang tidak disengaja, namun pertemuan itulah yang menjadi awal kisahku dengan dirinya. Saat itu hari dimana seleruh siswa di sekolahku diharuskan bersama dengan temannya namun aku yang memang jarang mempunyai teman merasa bingung aku harus bagaimana, dan disaat kebingungan itu datang sulung dengan tanpa ragu menggenggam tanganku sambil berkata “Ulfa ayo kita datang bersama ke sekolah” ucap sulung padaku. Dan saat itu kami datang bersama ke acara sekolah dalam rangka ulang tahun sekolah kami. Saat itu semua mata tertuju padaku dan sulung banyak orang orang yang memandang tak percaya, seakan baru saja melihat hal aneh. Aku yang berjalan di sebelah sulung hanya bisa berjalan canggung dan tak bisa berkutik karena aku tau bahwa banyak siswi yang tak suka melihatku berjalan bersama dengan sulung apalagi saat itu sulung menggandeng tanganku dan berjalan beriringan dengan diriku, aku yang berjalan bersamanya hanya bisa merunduk malu karena aku tau bahwa teman temanku tidak menyukai hal itu terlebih sulung yang sangat tampan saat itu membuat para siswi lain tak henti hentinya memandang dirinya dan aku yang melihat hal itu hanya bisa merunduk malu karena aku merasa tidak pantas ada di dekatnya, sulung yang juga anak tunggal dari keluarga konglomerat yang sangat kaya di Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa berpengaruh kepada kehidupan pergaulannya. Lain dengan diriku yang lebih menutup diri dari kebanyakan teman temanku di sekolah dan aku yang lebih tertarik dengan duniaku sendiri, meskipun begitu sulung yang terkenal dan menjadi idola di kalangan murid murid di sekolahku terutama para siswi yang terus saja mengejar sulung ke manapun dia pergi mereka pasti akan selalu mengikutinya. Seiring berjalannya waktu aku dan sulung semakin dekat dan kami semakin sering bersama, aku yang saat itu belum pernah jatuh cinta kepada laki laki manapun seperti merasakan sesuatu yang aneh di diriku hatiku seperti bergetar hebat setiap kali bersama dengan dia setiap kali dia menggenggam tanganku, aku seperti ingin terbang ke angkasa setiap kali dia menatap mataku hatiku menjadi berbunga bunga. Seperti saat itu kami yang sedang berada di taman sekolah membahas pelajaran bersama tak sengaja bertemu pandang tatapan yang dia berikan padaku punya arti tersendiri saat kami sama sama terdiam dengan pikiran kami masing masing dengan sengaja dia mencubit pipiku yang memang sedikit tembem aku yang kesakitan karena pipiku dicubit olehnya hanya bisa berkata “Ih sulung sakit tau kamu iseng sekali” ucaku sembari cemberut dan menekuk wajahku dan dengan tanpa rasa bersalah dia hanya berkata “Abis kau tembem sih dasar ulfa tembem” ucapnya enteng tanpa beban. Aku masih saja menekuk wajahku sebal karena dia tak meminta maaf padaku, melihatku yang masih saja cemberut menekuk wajahku dia berkata “Maafkan aku ya tembem aku janji tidak akan mencubit pipimu lagi, ayolah tersenyum lagi ya ulfa jangan cemberut seperti ini kamu akan terlihat lebih cantik jika wajah cantikmu itu kau beri sedikit saja senyum manis yang tulus ayolah kumohon” ucap sulung padaku. Mendengar kata kata sulung tadi aku mulai tersenyum tak hanya senyum aku bahkan tertawa setelah melihat wajahnya yang memohon itu sangat lucu wajah tampan sulung jadi terlihat lucu setelah dia memohon padaku untuk tersenyum, “Baiklah aku akan tersenyum asalkan kamu berjanji padaku jangan mencubit pipiku lagi” ucapku padanya “Baiklah tembem aku berjanji padamu tembem” ucapnya padaku. “Apa tembem kau ini dasar item menyebalkan” teriakku di depan wajahnya dan dia hanya tertawa “Haha item item kereta api tau biar item banyak yang ngantri” ucapnya sambil tertawa. Melihat itu aku merasa bahagia oh tuhan apakah ini? Mengapa hatiku selalu bahagia dan nyaman saat bersama dengannya, apakah aku jatuh cinta padanya? Pada sulung yang baru menjadi sahabat baikku, benarkah ini haruskah aku menjauh darinya agar tak ada masalah dikemudian hari. Atau haruskah aku mengatakan padanya bahwa aku mencintai dirinya? Tapi akankah dia akan menerima diriku atau malah sebaliknya?. Hari hariku kini berubah aku kini mulai belajar untuk menjauh darinya karena aku takut kecewa padanya, namun meskipun aku menjauh darinya tetap saja dia yang selalu mendekatiku seperti kemarin saat sedang di sekolah aku memilih untuk tetap berada di dalam kelas karena aku tahu dia pasti sedang berada di taman tempat kami dulu biasa bersama, dan benar saat aku sedang berada di dalam kelas ada temanku yang menegurku sembari berkata “Ulfa kau tidak ke taman?” tanya temanku linda “Ah tidak lin aku lagi tidak ingin ke taman, memangnya kenapa?” tanyaku kepadanya “Itu si sulung dia sedang menunggumu ditaman di tempat biasa kalian belajar bersama” tutur linda “Oh… Ya mengapa dia ada di sana?” tanyaku “Entahlah mungkin dia sedang menunggumu di sana” jawab linda. Oh tuhan apa iya sulung menungguku di tempat biasa kami belajar? Tapi mengapa dia menungguku? Kulirik arloji yang ada di tanganku sekarang sudah pukul sore sebentar lagi bel masuk pelajaran terakhir mengapa dia masih menungguku, biasanya jam segini seharusnya dia sudah berada di dalam kelas mengapa dia masih menungguku? Aduh aku merasa tidak enak padanya bagaimana ini apa yang harus aku lakukan ya? Tring… Oh handphoneku berdering oh pesan masuk rupanya, tapi dari siapa ya? Dengan sigap kubuka pesan singkat yang ada di handphoneku itu dari sulung? Ya tuhan ternyata dia yang mengirim pesan padaku From Sulung “Ulfa kamu di mana? Aku sudah menggumu sejak tadi” isi pesan darinya, bagaimana ini apa yang harus aku lakukan? Baiklah lebih baik aku menemuinya saja daripada nanti aku jadi tidak enak padanya akhirnya kuputuskan untuk menemui sulung yang sedang berada di taman sekolah. Dan ketika aku bertemu dengan dia di taman sekolah kulihat dia sepertinya dia sudah lama menungguku kuhampiri dia yang sedang duduk di bangku taman tempat kami biasa berlajar dan saat aku menghampirinya aku merasa sangat bersalah padanya karena aku membuatnya menunggu sampai jam segini kulirik arlojiku sekarang pukul petang entah sudah berapa lama dia menungguku dan ketika aku berada di dekat bangku taman yang sedang dia tempati aku berdeham “Sulung… Apa kamu sudah lama di sini?” tanyaku padanya tak ada jawaban dari mulutnya namun, seketika dia beranjak dari duduknya dan langsung memelukku dengan erat aku terdiam seketika. Tak kusangka dia akan memelukku seperti ini dan ternyata kejutan darinya belum usai. “Dia menangis” “Sulungku menangis” ada apa ini tuhan mengapa dia menangis? Apa yang telah terjadi padanya? Dengan refleks aku membalas pelukkan darinya dan berbisik di telinganya “Mengapa kau menangis? Apa yang terjadi padamu? Apa kau baik baik saja?” tanyaku berbisik tepat ditelinganya. Dan bukan menjawab semua pertanyaanku dia justru terus saja menangis hingga akhirnya aku memintanya untuk duduk kembali di bangku taman tempatnya menungguku, tanpa melepas pelukannya padaku dia menatap mataku dan di dalam kedua bola matanya kulihat ada rasa takut dan kecewa dan aku tau tatapan itu pasti ditujukan padaku. Sekejap aku terdiam karena hatiku seperti teriris oleh tatapannya, ketika itu kugenggam tangannya dengan yakin dan kumulai pembicaraan “Sulung kau belum menjawab pertanyaanku” ucapku padanya “Ulfa mengapa kau menjauh dariku? Apa kau marah padaku?” ucapnya padaku aku hanya menggeleng. “Lalu kenapa? Kenapa kau menjauh dariku apa berbuat salah padamu?” tanya sulung padaku, “Tidak kau tidak melakukan itu sebenarnya aku menjauh darimu bukan karena aku membenci dirimu sulung seandainya kau tau apa alasanku kamu pasti menjauh dariku” ucapku padanya dengan mata berkaca kaca, dan entah apa yang terjadi padanya dia langsung memelukku dan berkata “Kumohon ulfa jangan menangis katakan saja aku tidak akan meninggalkanmu aku berjanji” ucapnya padaku akhirnya aku mengatakan apa yang kurasakan. “Sulung jujur aku jatuh cinta padamu, tapi aku takut jika kamu akan pergi meninggalkanku” ucapku dengan jujur padanya. Ternyata dia justru berkata padaku dia juga mencintaiku bahkan sejak pertama kami saling mengenal. Aku terkejut mendengar jawabannya barusan hingga aku memeluknya dengan kencang hingga dia tidak dapat bergerak dan dia berkata padaku “Iya tembem aku tahu kamu bahagia tapi apa kau tidak bisa lebih lembut sedikit denganku hah tembem” ucapnya padaku. Waktu berlalu setelah pernyataan cintanya padaku aku berpikir jika kami berdua sudah menjadi sepasang kekasih namun ternyata aku salah, aku yang sangat menyayanginya justru mendapat kabar yang membuatku kaget mendengarnya, kabar yang mengatakan jika sulung berpacaran dengan anisa teman sekolahku juga hanya saja aku sulung dan anisa berbeda jurusan jika aku dan sulung adalah anak jurusan IPA anisa adalah murid jurusan IPS. Sejujurnya aku kecewa mendengar berita itu dan aku masih berharap jika berita itu hanya berita bohong yang dikarang oleh seluruh teman teman sekolahku agar aku dan sulung menjadi jauh dan tidak terlalu sering bersama. Namun ternyata dugaanku salah ternyata kabar yang aku dengar dari teman temanku itu benar memang benar jika sulung dan anisa berpacaran saat itu baru aku tau jika ternyata anisa lah yang meminta sulung untuk menjadi kekasihnya dan yang membuatku kecewa dan sakit hati adalah sulung menerima keinginan dan permintaan anisa tanpa memikirkan perasaanku terlebih dahulu tuhan adilkah ini? Mengapa seperti ini disaat aku sudah percaya jika dia mencitaiku juga mengapa justru dia yang merusak kepercayaanku kepadanya dan itu membuatku merasa kecewa dan sakit hati, sepulang sekolah aku duduk di taman sekolah. Kini kenangan manis itu berubah menjadi hampa seolah tak pernah terjadi hal indah itu di dalam hidupku dan hidupnya karena pada kenyataanya sulung kini berubah. Dia bukan lagi sulung yang kukenal bukan sulung yang dulu memeluku bukan sulung yang menangis karena tak bertemu denganku, dan dia bukanlah sulung yang buatku jatuh cinta tuhan aku kecewa mengapa disaat seperti ini disaat seharusnya aku bahagia bersamanya dia justru pergi meninggalkanku dan memilih bersama anisa tanpa perduli bagaimana persaanku. Bahkan dia tak pernah bertanya apakah aku mengetahaui tentang hubungannya dengan anisa atau tidak, sungguh aku kecewa atas sikapnya padaku yang seolah tak ada yang membuat hatiku terluka. Bahkan dia seolah tak peduli dengan perasaan dan keadaan hatiku hati yang dulu pernah berharap memiliki hatinya sekarang jangankan bertanya memandang langsung diriku saja dia seolah tak sudi lagi memandang mataku dia tak mau bahkan sekedar bertanya bagaimana perasaanku kini dia tak melakukannya. Tuhanku mengapa aku harus merasakan ini semua aku mencintainya dengan tulus aku menerimanya apa adanya aku tak pernah menuntut dirinya menjadi orang lain aku hanya minta padanya untuk membuatku bahagia meskipun sekedar tersenyum, namun jika saja dia melakukannya dengan tulus sungguh aku bahagia. To Sulung “Hai sulung apa kabar? Aku dengar kamu berpacaran dengan anisa benarkah itu? Mengapa kamu tak pernah cerita denganku?” tuturku kepadanya melalui pesan singkat. Tring To Ulfa “Maafkan aku ulfa aku tak memberitahu padamu yang sebenarnya, memang benar aku sekarang berpacaran dengan anisa tapi itu semua keinginannya bukan keinginanku. Kabarku baik bisakah kita bertemu sepulang sekolah di taman biasa?” balasan dari sulung di handphone tadi membuatku sakit, tapi aku mencoba tersenyum meski aku tersenyum kecut seusai membaca pesan itu langsung saja aku letakan handphoneku di atas meja. Sepulang sekolah aku kembali berjalan ke taman sekolahku dengan langkah gontai aku menuju tempat biasa aku duduk di taman itu tempat yang nyaman. Sampai di sana aku melihat sulung sedang duduk di bangku yang aku tuju aku tetap berjalan hingga ketika aku sampai di bangku itu kulihat sulung duduk dengan memandang ke depan namun tatapan matanya terlihat nanar seperti dia sedang banyak masalah melihatku dia langsung membuka pembicaraan “Ulfa kau datang aku pikir kau tak akan datang karena kau marah padaku” ucapnya padaku, “Iya aku datang namun aku datang bukan untuk bertemu denganmu aku datang untuk mengenang kenangan manis bersama orang yang kucintai” jawabku. Wajah sulung seperti kagat mungkin karena aku berkata seperti itu dan sulung akhirnya berkata “Maafkan aku tapi sungguh aku memang mencintaimu dengan setulus hatiku dan soal anisa aku terpaksa” tutur sulung, “Benarkah itu jadi bagaimana sekarang denganku? Dengan hatiku?” tanyaku akhirnya dia berkata “Jika kau mau menunggu aku pasti akan kembali padamu” ucapnya, “Baiklah tapi jujur aku kecewa padamu” ucapku padanya. Cerpen Karangan Sarah Aulia Facebook Sarah Aulia Sarah Aulia lahir di Jakarta 17 April 1999, siswi di SMK Muhammadiyah 15 Jakarta. Siswi kelas XII Multimedia ini memiliki hobi dan minat dalam sastra dan kesenian terutama seni musik, bercita-cita menjadi penulis, penyanyi, dan ahli dalam bidang IT dan Multimedia. Mempunyai moto hidup “ Sahabat dan keluarga adalah penyemangat,. Email sarahaulia14045[-at-] Facebook Sarah Aulia Nomor HP 085811252658 Cerpen Cinta Pertama Yang Menyakitkan merupakan cerita pendek karangan Sarah Aulia, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Awas, Ada Psikopat Di Rumahku Oleh Sevilla E. Azzahra Di sekolah SMA Deanadara Jiliandra terdapat banyak siswa maupun siswi yang bertampang menarik. Tak hanya itu, mereka juga pintar dalam segala hal. Kegiatan olahraga, seni, musik, berhitung dan bahkan My Infinity Love, Ryan Oleh Aisyah Lee Hujan turun semakin deras, terlihat jelas rintikan hujan membasahin jalan sekitar komplek rumahku. Seperti biasa, jika turun hujan aku duduk di dekat jendela, untuk melihat jalanan yang basah diguyur Salahku Oleh Meilani Putri Aku Ayana, seorang siswi di sebuah SMA Negeri di Bandar Lampung. Hari ini adalah hari pertama aku memijakan kaki di kelas ini, 2 a. Kata teman-temanku, aku orang nya Ayunda Mengejar Cinta Part 1 Oleh T. Khairatuzzifa Jam sudah menunjukkan pukul pagi, aku terbangun dari tidur pulasku, alarm yang ku pasang malam tadi sudah sangat sukses membuatku terbangun dari mimpi yang menurutku sangat indah untuk Suara Tengah Malam Oleh Niki Ayam berkokok, menandakan sang fajar telah terbit. Aku pun segera beranjak dari tempat tidur untuk mandi, lalu mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah, karena hari itu Sabtu, 23 Desember “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Penganugrahanjuara lomba penulisan cerpen "Cinta Pertama".yang diadakan oleh Kreativitas kita (Kreskit) di Hall kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan(UAD) Kamis, 27 Juni 2013 tersebut, dihadiri cerpenis dari Madura Mahwi Air Tawar yang sekaligus membedah buku kumpulan cerpen tersebut . Juga hadir Wahid Eko Purwanto perwakilan dari Dosen PBSI CerpenCinta Pertama : First Love Saat aku sadari ternyata aku mulai jatuh cinta, ya aku jatuh cinta untuk yang pertama kali Namun aku tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan. Oct. 18. Rindu. ku tak tau kerinduan ini begitu dalam dan menyakitkan raga ini menangis dalam kegelapan dan kesendirian hanya karena ingin bertegur sapa dengan Hanyadesahan nafas yang memburu, bertarung dengan gelapnya malam yang kian pekat. Seulas senyum tersungging di bibirku. Jari tanganku semakin lincah menelusuri tubuh yang rebah di sampingku. Mataku masih terpejam tanpa ada keinginan untuk membukanya. Sungguh, malam ini begitu berbaik hati kepadaku sehingga aku bisa bermimpi indah. dcb6fC.
  • pge0nm6d4r.pages.dev/151
  • pge0nm6d4r.pages.dev/381
  • pge0nm6d4r.pages.dev/321
  • pge0nm6d4r.pages.dev/379
  • pge0nm6d4r.pages.dev/103
  • pge0nm6d4r.pages.dev/149
  • pge0nm6d4r.pages.dev/339
  • pge0nm6d4r.pages.dev/361
  • pge0nm6d4r.pages.dev/141
  • cerpen cinta pertama yang menyakitkan